1. Dolok Tinggi Raja
Jika mendengar nama Sumatera Utara, mungkin yang ada di benak kita
hanyalah pemandangan indah Danau Toba, perkebunan jeruk Brastagi,
ataupun lucunya gerakan tarian boneka Sigale-gale. Padahal, Sumatera
Utara tidak hanya terbatas pada hal-hal itu saja. Selain Kawah Putih
Ciwidey, masih ada Kawah Putih lain yang tidak kalah indahnya, sebut
saja Tinggi Raja. Cagar Alam Tinggi Raja terletak di Desa Tinggi Raja,
Kecamatan Silau Kahen Kabupaten Simalungun Sumatera Utara. Keberadaan
Cagar Alam ini yang jauh dari hiruk-pikuk masyarakat kota membuat objek
wisata Tinggi Raja seakan hilang.
Konon menurut sejarah, Cagar Alam Tinggi Raja berasal dari kutukan Raja
Desa Bauan terhadap anaknya yang melanggar peraturan memakan hati
kerbau. Sang Anak Raja berusaha melarikan lari, namun kematian tidak
dapat terelakkan. Setelah air panas menghantam dirinya, sang anak raja
mati, hingga kemudian terbentuklah bukit kapur.
Pada dasarnya, Tinggi Raja sudah ditemukan sejak ratusan tahun lalu,
sangat disayangkan aksesibilitasnya sangat sulit, jalan menuju Cagar
Alam Tinggi Raja sangat terjal dan rusak. Menurut penuturan masyarakat
setempat, objek wisata Tinggi Raja bisa kembali terkenal karena anggota
TNI telah memperbaiki akses jalan, sehingga bisa diketahui oleh
wisatawan. Untuk mencapai Tinggi Raja yang terletak 95 kilometer dari
kota Medan, dibutuhkan waktu sekitar 4 jam dari pusat kota Medan.
Terdapat dua alternatif perjalanan untuk mencapai objek wisata ini.
Alternatif pertama dimulai dari Medan - Tebing Tinggi - Nagori Dolok -
Tinggi Raja, sedangkan alternatif dimulai dari Medan - Deli Serdang -
Bangun Purba - Nagori Dolok - Tinggi Raja. Meskipun rute pertama lebih
singkat, namun kenyataannya memakan waktu lebih lama dibandingkan rute
kedua. Adapun akses jalan yang harus dilalui oleh pengunjung didominasi
oleh jalan aspal dan selebihnya adalah jalan terjal yang dipenuhi
kerikil tajam.
Sangat disayangkan memang, akses menuju tempat seindah Tinggi Raja tidak
seindah tempatnya. Dalam hal ini, pemerintah dapat dikatakan kurang
memperhatikan cagar ala mini. Beruntungnya, anggota TNI membuat kawasan
ini sebagai tempat pelatihan militer, dikarenakan kawasannya yang masih
asri. Oleh karena itulah, anggota TNI berusaha memperbaiki akses jalan
menuju Tinggi Raja. Namun, tenang saja. Meskipun jalur yang harus
dilalui cukup sulit bahkan kurang menyenangkan karena begitu melelahkan,
semua itu akan terbayar saat anda tiba di Tinggi Raja dan menyaksikan
keindahannya secara langsung.
Sesampainya di Tinggi Raja, anda bisa menyaksikan bukit kapur yang
terlihat seperti salju di bagian teratas bukit. Bukit kapur itu
mengeluarkan aroma belerang. Kemudian di bawah bukit kapur tersebut,
anda akan menjumpai sebuah danau berisi air panas berwarna biru. Selain
itu, anda juga bisa menuruni anak tangga yang berjumlah seratus dan
menapaki hutan. Jika di bukit teratas, anda menjumpai bukit kapur yang
seperti bukit salju, maka tidak jauh dari seratus anak tangga, anda bisa
melihat indahnya warna-warni bukit kapur yang juga menghasilkan air
terjun panas. Di bawah air terjun panas tersebut terdapat sungai bersih
yang dibuat untuk pemandian bagi wisatawan.
2. Dolok Tinggi Raja
Jika selama ini, anda hanya mengenal bukit belerang di Kawah Putih, Jawa
Barat, maka itu, mari beranjak ke Pulau Sumatera. Ada Cagar Alam yang
memiliki karakter yang sama dengan Kawah Putih Ciwidey, bernama Tinggi
Raja. Semoga saja pemerintah setempat bisa lebih memperhatikan
keberadaan Cagar Alam Tinggi Raja dengan memperbaiki akses jalan. Di
luar sulitnya akses jalan, Tinggi Raja tetaplah indah dan mempesona.
What a beautiful Indonesia. Ayo kita ke Tinggi Raja!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar